PERKEMBANGAN ANAK
Perkembangan anak sebagai berikut:
1. Menangis saat lahir
2. Mendengkur pada usia enam minggu
3. Meraban dan mulai mengeluarkan suara vokal dan konsonan pada usia enam bulan
4. Mengikuti pola intonasi yang didengar dari ibunya pada usia delapan atau sembilan bulan
5. Mengucapkan satu kata pada usia satu tahun hingga 18 bulan
6. Mengucapkan dua kata pada usia 2 ½ tahun
7. Mulai menggunakan infleksi kata bahasa Indonesia pada usia 2-3 tahun
8. Mampu membuat kalimat tanya dan kalimat ingkar pada usia 3 ½ tahun
9. Mampu membuat konstruksi kalimat yang jarang dan kompleks pada usia lima tahun
10. Mencapai tuturan matang pada usia 11 tahun.
Usia Tahap Perkembangan Bahasa adalah sebagai berikut:
1. 0,0-0,5 tahun: Tahap Meraban (Pralinguistik) Pertama
2. 0,5-1,0 tahun: Tahap Meraban (Pralinguistik) Kedua: Kata nonsense
3. 1,0-2,0 tahun: Tahap Linguistik I: Holofrastik; Kalimat Satu Kata
4. 2,0-3,0 tahun: Tahap Lingistik II: Kalimat Dua Kata
5. 3,0-4,0 tahun: Tahap Linguistik III: Pengembangan Tata Bahasa
6. 4,0-5,0 tahun: Tahap Linguistik IV: Tata Bahasa Pra-Dewasa
7. 5,0 tahun ke atas: Tahap Linguistik V: Kompetensi Penuh
Untuk Tahap Meraban (Pralinguistik) Pertama (0,0-0,5 tahun), pada bulan-bulan awal kehidupan, bayi-bayi menangis, mendengkur, mendenguk, menjerit, dan tertawa. Mereka mulai dapat membedakan suara dan menanggapi emosi suara manusia. Misalnya, suara marah membuat mereka menangis, sementara suara yang ramah membuat mereka tersenyum dan mendekat.
1. Tahap Meraban Pertama (0,0 - 0,5 tahun): Anak mulai berkomunikasi dengan cara menoleh, menangis, atau tersenyum. Orang tua memiliki peran penting sebagai inisiatif dalam komunikasi.
2. Tahap Meraban Kedua: Anak mulai aktif dengan melakukan gerakan seperti memegang benda atau menunjuk. Mereka dapat memahami beberapa makna kata dan mulai mengoceh dengan variasi suara yang kompleks.
3. Tahap Linguistik I (Holofrastik; Kalimat Satu Kata): Anak mulai mengucapkan kata tunggal dan memahami ujaran orang dewasa.
4. Tahap Lingistik II (Kalimat Dua Kata): Anak mampu mengucapkan kalimat dengan dua kata dan mulai mengembangkan tata bahasa.
5. Tahap Linguistik III (Pengembangan Tata Bahasa): Anak mengembangkan kemampuan tata bahasa secara lebih kompleks.
6. Tahap Linguistik IV (Tata Bahasa Pra-Dewasa): Anak mulai menggunakan tata bahasa yang mirip dengan orang dewasa
7. Tahap Linguistik V (Kompetensi Penuh): Anak memiliki kompetensi bahasa penuh.
Selama tahap-tahap ini, peran orang tua sangat penting dalam membangun kemampuan komunikasi anak baik secara verbal maupun nonverbal.
Berikut adalah ringkasan tahap-tahap perkembangan bahasa pada anak:
1. Tahap Holofrastik (1-2 tahun): Anak mulai mengucapkan satu kata yang mengandung makna keseluruhan, disebut holofrase. Mereka menggunakan kata pertama untuk berbagai fungsi seperti perintah, pemberitahuan, dan pertanyaan.
2. Tahap Kalimat Dua Kata (sekitar 2 tahun): Anak mulai menggabungkan dua holofrase menjadi kalimat dua kata. Mereka juga mulai melontarkan kombinasi antara informasi lama dan baru dalam ucapan mereka.
3. Pengembangan Tata Bahasa (sekitar 2,6 tahun): Anak mulai menggunakan elemen-elemen tata bahasa yang lebih rumit, seperti pola kalimat sederhana, kata-kata tugas, pengimbuhan, dan lainnya.
4. Tata Bahasa Menjelang Dewasa (4-5 tahun): Anak mulai menerapkan struktur tata bahasa dan menghasilkan kalimat-kalimat yang agak lebih rumit, seperti kalimat majemuk sederhana.
5. Kompetensi Penuh (5-7 tahun): Anak-anak mulai menguasai elemen-elemen sintaksis bahasa ibu mereka dan memiliki kompetensi yang memadai dalam pemahaman dan produktivitas bahasa.
Setiap tahap menunjukkan kemajuan dalam keterampilan bahasa anak, mulai dari mengucapkan satu kata hingga menguasai struktur tata bahasa yang lebih kompleks.
Komentar
Posting Komentar