varshateja
Suatu hari aku duduk diantara pasir-pasir putih sembari memandangi indahnya mentari yang menit detiknya akan tenggelam, kalian pasti tahu dia siapa? Dan benar saja dia adalah Teja. Aku suka memandang Teja gatau kenapa disaat aku bertatap muka dengannya aku selalu tersenyum sembari merancang masa depan yang indah, tapi aku gatau kenapa disaat aku bertatapan dengan dia aku tidak ingin memperlihatkan kesedihanku entah itu setitikpun, aku berharap Teja selalu ada dihadapanku yang membuat senyumku tak akan pudar. Karna dengan adanya Teja mungkin harsa juga akan selalu ada dihidupku tapi itu hanya angan-angnku saja yang realitanya dukkha selalu datang meradang, karna itu aku juga menyukai varsha yang hanya memelukku ketika dukkha datang. Meskipun varsha membuat tubuhku basah kuyub tapi aku nyaman setidaknya orang lain tidak melihat air mataku, aku tau setelah varsha reda badan ini akan meredang tapi setidaknya orang lain hanya melihat demamnya tubuhku bukan dengan lukaku. Aku suka varsha tapi bukan berarti aku tidak menyukai Teja, TIDAK itu salah besar teja dan varsha mempunyai perannya masing-masing.
Komentar
Posting Komentar